Makalah Reaksi Redok Kimia Teknik

MAKALAH REAKSI REDOK
KIMIA TEKNIK
Dosen Pengampu :
Samsul Hadi, S.pd.,Mpd.

di susun
Oleh :

                                    Ade Ramdani 
                                 NIM: 2014006017


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA TAHUN 2015-2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih dan maha penyayang, yang memberikan kesehatan. Sehingga kelompok 4 dengan ini bisa menyalesaikan makalah ini telah di buat, untuk kepentingan tugas kimia teknik.
Makalah ini didalamnya membahas reaksi redoks. Yang begitu banyak digunakan untuk kehidupan kita sehari-hari, misalkan dalam industry pembuatan baterai nikel, peleburan biji logam, peleburan alumunium dan proses potosintesis pada daun ini merupakan contoh redoks yang alami, maka dari itu kita semua perlu mengetahui reaksi redoks itu apa dan bagaimana proses terjadinya.
Reaksi redoks pada awalnya di beri istilah pengurangan dan penambahan, namun seiring berubahnya jaman serta berkembangnya teknologi istilah ini disebut reaksi oksidasi-reduksi dan reaksi ini sering digunakan seperti dalam bidang kedokteran, industry, pertanian dll.
Kelompok 4 menghimbau kepada teman-teman yang setelah membaca makalah ini, mengetahui apa reaksi redoks itu dan di gunakan untuk apa reaksi redoks itu.
Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat menghaturkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1.) Bapak Samsul Hadi, S.Pd.,MPd. Dosen Mata Kuliah Kimia Teknik Kelas A “Universitas Sarjanawiata Tamansiswa Yogyakarta”.
2.) Teman-teman Kelompok 4 Kimia Teknik. Yang sudah bersedia untuk diskusi dengan berbagai cara komunikasi.
          Kelompok 4 ( empat ) menyadari bahwa sesuatu apapun tidak akan ada yang sempurna seutuhnya, maka dari itu berharap atas keritik dan sarannya. Untuk bisa lebih baik lagi kedepannya. 




DAPTAR ISI

 Kata pengantar……………………………………………………………..………...ii
Daptar isi……………………………………………………………………………..iii
BAB I  PENDAHULUAN……………………………………………………………1
A.   Latar belakang……………………………………………………………....1
B.   Reaksi redok………………………………………………………………..2
1.1.         Menyetarakan Persamaan Redoks…………………………………...3
1.2.         Pada setiap sisi dari setengah-reaksi………………………………...5
BAB II SEL GALVANI DAN SEL ELEKTROLISIS……………………………..13
A.   Sel galvani dan sel elektrolisis……………………………………………13
B.   Kegunaan reaksi redok dalam kehidupan sehari-hari…………………15-24
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………25
A.   Kesimpulan……………………………………………………………….25
B.   Pesan dan saran…………………………………………………………...26

DAPTAR PUSTAKA……………………………………………………………….27

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang.
Sebagai seorang peserta didik tentu sudah mengetahui pelajaran kimia, dan bahkan  sempat  mempelajari pelajaran tersebut dan selain itu pelajaran ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka.Maka dari itu kita sebagai seorang pelajar harus mengetahui pelajaran tersebut.
v Sejarah reduksi dan oksidasi.
Pada awalnya, istilah oksidasi dan reduksi tidak seluruhnya bertentangan: reduksi berhubungan dengan pemisahan logam dari senyawa logam, dan oksidasi adalah reaksi dengan oksigen. Bagaimana pun juga, sejalan dengan waktu, arti dari reduksi berubah cenderung kereaksi, di mana oksigen dilepaskan. Dalam hal ini, reduksi dan oksidasi telah berpasangan secara istilah kepada 2 jenis reaksi kimia, di mana satu mewakili kebalikan dari yang lainnya.
Dengan penemuan Thomson mengenai electron pada tahun 1897 dan perkembangan dari konsep yang berhubungan dengan hilangnya electron dan mendapatkan atom atau ion, istilah oksidasi dan reduksi telah  berubah menjadi hilangnya electron dan munculnya electron berubah pada awal abad 20.
Bagaimana pun juga, dengan defenisi ini muncul perubahan arti yang dapat dipertimbangkan. Ketika definisi oksigen didasarkan pada oksidasi zat, sebagai contoh, pada partikel yang paling kecil: atom Fe dioksidasi dibawah pelepasan 2 atom menjadi ion Fe2-. Dengan cara yang sama, atom atau ion yang lain diturunkan melalui penambahan elektron.
  Oleh karena itu korespondensi oksidasi dan reduksi selalu ada, dan ketika berbicara mengenai reaksi reduksi-oksidasi atau disebut reaksi redoks.
B.     Reaksi Redoks.
  Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (reaksi-oksidasi) dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi, ada baiknya kita melihat kembali beberapa konsep dasar yang akan muncul lagi.
  Dalam reaksi redoks, elektron-elektron ditransfer dari suatu zat ke zat lain. Reaksi antara logam magnesium dan asam klorida merupakan suatu contoh redoks.
                                0     -1                              +2                   2
                        Mg(s) + 2HCl(aq)            MgCl2(aq) + H2(g)
Ingat bahwa angka yang ditulis diatas unsur adalah bilangan oksidasi dari unsur tersebut. Dilepasnya elektron oleh suatu unsur selama oksidasi ditandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsur itu. Dalam reduksi, terjadi bilangan oksidasi karena diperolehnya elektron oleh unsur tersebut. Dalam reaksi yangditunjukan disini, logam Mg di oksidasi dalam ion H+ direduksi ; ion Cl adalah ion pengamat.
1.1 Menyetarakan Persamaan Redoks.
          Persamaan untuk reaksi redoks seperti baru saja kita bahas relatif mudah disetarakan. Namun, dilaboratorium kita sering menghadapi reaksiredoks yang lebih rumit yang melibatkan anion okso seperti kromat(C2O42-), dikromat(Cr2O72-.), permanganat(MnO4-), nitrat(NO3-), sulfat(SO42-). pada dasarnya, kita dapat menyetarakan semua persamaan redoks dengan menggunakan proseduryang diberikan. Tetapi ada tekni-teknik khusus untuk menangani reaksi redoks, teknik-teknik yang juga membuat kita lebih paham mengenai proses transfer elektron. Disini kita akan membahas salah satu teknik tersebut, yang dinamakan metode ion-elektron. Dalam metode ini reaksi keseluruhan dibagi menjadi dua setengah-reaksi, satu untuk oksidasi dan satu untuk reduksi. Persamaan untuk kedua setengah-reaksi ini disetarakan secara terpiksa dan kemudia dijumlahkan untuk menghasilkan persamaan setara keseluruhannya.
          Andaikan kita diminta untuk menyetarakan persamaan yang menunjukan terjadinya oksidasi ion FE2+menjadi ion FE13 oleh ion dikromat (Cr2O72-) dalam medium asam. Sebagai hasilnya, ion (Cr2O72-) terekduksi menjadi ion-ion Cr3+. Tahap-tahap berikut ini akan membantu kita menyetarakan persamaannya.
Tahap         1. Tulis persamaan taksetara untuk reaksi ini adalah bentuk ionik.
                   Fe2+ + Cr2O72-                 Fe3++Cr3+
Tahap         2. Pisahkan persamaan tersebut menjadi dau setengah-reaksi.
                             +2                            +3
          Oksidasi : Fe2+               Fe3+
                                                +6                            +3
Reduksi : Cr2O72-            Cr3+
Tahap         3. Setarakan atom yang bukan O dan H disetiap setengah-reaksi secara terpisah.
setengah-reaksi oksidasi sudah setara untuk atom Fe. Untuk setengah-reaksi reduksi kita kalikan Cr3+ dengan 2 untuk menyetarakan atom Cr.
                             Cr2O2-7                    2Cr3+
Tahap4. Untuk reaksi dalam medium asam, tambahkan H2O untuk menyetarakan atom O dan tambahkan H+ untuk menyetarakan atom H.
                   Karena reaksi berlangsung dalam lingkungan asam, kita tambahkan tujuh molekul H2O disebelah kanan setengah-reaksi reduksi untuk menyetarakan atom O:
Cr2O72-                             2Cr3+  + 7H2O
Untuk menyetarakan atom H, kita tambahkan 14 ion H+ di sebelah kiri:
14H+  + Cr2O72-              2Cr3+  +  7H2O
Tahap 5. Tambahkan elektron padasalah satu sisi dari setiap setengah-reaksi untuk menyetarakan muatan. Jika perlu, samakan jumlah elektron di kedua setengah-reaksi dengan cara mengalihkan satu atau kedua setengah-reaksi dengan koefesien yang sesuai.
          Untuk setengah-reaksi oksidasi kita tuliskan
                              Fe2+           Fe3+ + e-
          Kita tambahkan satuelektron disisi kanan sehingga terdapat satu
1.2   Pada setiap sisi dari setengah-reaksi.
          Dalam setengah-reaksi reduksi terdapat total 12 muatan positif pada sisi kiri dan hanya 6 muatan positif di sisi kanan. Jadi, kita tambah 6 elektron disebelah kiri.
                             14H+ + Cr2O2-7 + 6e-        2Cr3+ + 7H2O
Untuk menyamakan  banyaknya elektron pada kedua setengah-reaksi, kita kalikan setengah-reaksi oksidasi dengan 6 :
                             6Fe2+                  6Fe3++ 6e-
Tahap         6. Jumlahkan kedua setengah-reaksi dan setarakan persamaan akhir dengan pengamatan. Elektron-elektron di kedua sisi harus saling meniadakan.
Kedua setengah-reaksi dijumlahkan sehingga dperoleh
                             14H+ + Cr2O2-7 + 6Fe2- + 6e-              2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2O + 6e-
Elektron pada kedua sisi saling meniadakan, kita dapat persamaan ionik bersih yang sudah setara :
                             14H+ + Cr2 O2-7 + 6Fe2+             2Cr3+ + 6Fe3+ + 7H2 O
Tahap         7. Periksa kembali apakah persamaan ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama serta periksa juga apakah muatan pada kedua sisi persamaan sudah sama.
Pengecekan terakhir menunjukan bahwa persamaan yang dihasilkan sudah setara “secara atom”  dan “secara muatan”.
          Untuk reaksi dalam sebuah medium basa, kita biasanya akan menyetarakan atom seperti yang  telah  kita lakukan pada tahap 4 untuk medium asam. Lalu untuk setiap ion H+ biasanya kita tambahkan ion OH- yang sama banyaknya dikedua sisi persamaan, kita biasanya akan menggabungkan ion-ion tersabut menjadi H2O. Telah kita lihat bahwa jika sebuah logam seng dimasukan kedalam larutan CuSO4, Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+ sementara ion Cu2+ tereduksi menjadi logam tembaga.
Zn(s) + Cu2+(aq)      Zn2+(aq) + Cu(s)
Elektron-elektron ditransfer langsung dari zat pereduksi (Zn) ke zat pengoksidasi (Cu2+) dalam larutan. Namun, jika kita memisahkan secara fisik zat pengoksidasi dari zat pereduksi, transfer elektron dapat berlangsung lewat medium penghantar eksternal (kawat logam). Sewaktu reaksi berlangsung, kawat mengalirkan elektron secara konstan sehingga menghasilkan listrik (dengan kata lain, kawat ini menghasilkan kerja listrik seperti untuk menggerakan motor listrik).
Peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan disebut sel galvanik atau sel volta, diambil dari nama ilmuwan italia Luigi Galvani dan alessandro volta, yang membuat versi awal dari alat ini. Gambar 19.1 memperlihatkan komponen penting dari sel tersebut. Sebatang seng dicelupkan kedalam larutan ZnSO4, dan sebatang tembaga dicelupkan kedalam larutanCuSO4. Sel bekerja berdasarkan asas bahwa oksidasi Zn menjadi Zn2+ dan reduksi Cu2+  menjadi Cu dapat dibuat berlangsung serentak dalam lokasi-lokasi yang terpisah dimana transfer elektron antara lokasi-lokasi tersebut terjadi melalui sebuah kawat eksternal. Batang seng dan tembag dinamakan Elektroda. Susunan elektroda (Zn dan Cu) dan larutan (ZnSO4 dan CuSO4) ini disebut sel Daniell. Berdasarkan definisi, anoda dalam sel galvanik ialah elektroda tempat terjadinya oksidasi dan katoda ialah elektroda tempat terjadina reduksi.
         Untuk sel Daniell, reaksi-reaksi setengah-sel, yaitu, reaksi oksidasi dan reduksi pada masing-masing elektroda, ialah :
Elektroda Zn (anoda) : Zn(s)             Zn2+(aq) + 2e-
Elektroda Cu (katoda): Cu2+(aq) + 2-                Cu(s)
Perhatikan bahwa kecuali kedua larutan  dipisahkan satu sama lain, ion Cu2+ akan bereaksi langsung dengan batang seng:
Cu2+(aq) + Zn(s)            Cu(s) + Zn2+(aq)
Untuk melengkapi rangkain listriknya, kedua larutan harus dihubungkan oleh suatu medium penghantaragar kation dan anion dapat bergerak dari suatu kompartemen elektroda ke kompartemen elektroda lainya. Persyaratan ini terpenuhi oleh jembatan garam, yang dalam bentuk sederhananya berupa tabung U terbalik yang berisi larutan elektrolit inert, seperti KCL atau NH4NO3, yang ion-ionnya tidak akan bereaksi dengan ion lain dalam larutan atau dengan elektroda. Selama reaksi redoks keseluruhan berjalan, elektron mengalir keluar dari anoda (elektroda Zn) melalui kawat dan voltmeter menuju katoda (elektroda Cu). Di dalam larutan, kation-kation (Zn2+, Cu2+, dan K+) bergerak kearah katoda, sementara anion-anion (SO2-4 dan CL-)  bergerak ke anoda. Tanpa jembatan garam yang menghubungkan kedua larutan, terjadinya penumpukan muatan positif dalam kompartemen anoda (karena pembentukan ion Zn2+) dan muatan negatif dalam kompartemen katoda ( terjadi ketika sebagian ion Cu2+ tereduksi menjadi Cu) tentunya dengan cepat akan menghentikan kerja sel.
Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda karena ada selisih energi potensial listrik di antarakedua elektroda. Aliran arus listrik ini analog dengan air yang jatuh dari air terjun karena ada selisih energi potensial gravitasi, atau aliran gas dari wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah. Dalam percobaan selisih potensial listrik diantara anodan dan katoda di ukur dengann voltmeter dan angkanya ( dalam volt) disebut Voltase sel.
Description: F:\Received\IMG00215-20150309-1951.jpgContoh gambar disamping :Reaksi yang sama ini dapat di lakukan dengan amat berbeda tanpa pernah membawa kedua reaktan kontak langsung satu dengan yang lainnya jika sebuah sel galvani ( sebuah aki ) dibuat dari mereka. Sebuah lembaran tembaga dimasukan sebagian kedalam larutan Cu(NO3)2 dan sebuah lembaran perak dalam sebuah larutan AgNO3, seperti dimasukan dalm gambar 12.4. kedua larutan dihubungkan oleh sebuah jembatan garam, yang merupakan tabung berbentuk u terbalik yang berisi larutan garam seperti NaNO3.Ujung jembatan ditutup dengan penyumbat berpori yang menghindarkan kedualarutan bercampur tetapi memungkinkan ion lewat. Kedua lembaran logam dihubungkan ke ampermeter, sebuah alat yang mengukur arah dan magnitudo arus listrik yang melaluinya.
Jika tembaga dioksida disisi kiri, ion Cu2+ masuk kelarutan.Electron yang dilepaskan pada reaksi melewati rangkaian luar dari kiri kanan, seperti digambarkan oleh perubahan jarum ampermeter.Electron masuk ke lembaran perak dan, pada antarmuka logam-larutan, electron diikat oleh ion Ag+, sebagai atom yang melapisi permukaan perak. Proses ini akan menyebabkan kenaikan muatan fositif dalam gelas piala sebelah kanan dan ion negative ke ion sebelah kiri, yang menjaga netralitas muatan awal di setiap sisi.
          Setengah-reaksi oksidasi di gelas piala sebelah kiri adalah :
                                     Cu(s)            Cu2+(aq) + 2e-
          Dan setengah-reaksi reduksi di gelas piala sebelah kanan adalah :
                                     Ag+(aq) + 2e-         Ag(s)
Mengikuti apa yang dikatakana Michael Faraday, para ahli kimia menyebut sisi berlangsungnya oksidasi dalam sel elektrokimia sebagai anoda dan sisi berlangsungnya reduksi sebagai katoda. Dalam sell galvani seperti yang baru saja didiskusikan, tembaga adalah anoda ( karena dioksidasi ) dan perak adalah katoda (Ag+ direduksi ). Electron electron mengalir pada rangkaina luar dari anoda ke katoda.Dalam larutan ion positif dan negative kedua bebas untuk bergerak.Didalam sebuah sel elektro kimia, ion-ion negatif (anion) bergerak menuju anoda, dan ion positif (kation) bergerak ke katoda. Kita akan memakai sebuah konvensi untuk sel galvani dimana anoda ditunjukan di kiri dan katoda di kanan, sehingga electron mengalir melalui rangkaian luar dari kiri kekanan. Secara skematis, sel galvani tembaga-perak ditunjukan sebagai :
                                     Cu|Cu2+||Ag+|Ag
Dengan anoda di kiri dan katoda di kanan dan antarmuka-logam larutan di tunjukan dengan | dan jembatan garam dengan ||.
Reaksi kimia netto dalam sel galvani sederhana ini sama dengan yang berlangsung jika sebuah lembaran tembaga ditempatkan dalam larutan perak nitrat dalam air, tetapi ada perbedaan penting dalam perosesnya. Karena komponen reaksi dipisahkan kedalam dua tempat, sementara kontinuitas listrik dijaga, perpindahan langsung electron dari atom tembaga ke ion perak di hindari, dan mereka dipaksa berjalan melalui rangkaian luar ( kawat ) sebelum akhirnya melakukan pengaruh netto yang sama. Arus electron yang melalui kawat dapat digunakan untuk sebagai tujuan. Sebagai contoh jika sebuah lampu bohlam ditempatkan dalam rangkaian listrik, arus yang melewatinya akan mengakibatkan bohlam menyala. Sel elektrokimia akan mengubah energy kimia menjadi kalor dan energi radiasi. Sebagai alternatif, bohlam dapat digantikandengan sebuah motor listrik kecil dan perubahan energy reaksi kimia digunakan untuk melakukan kerja mekanik.














BAB II
SEL GALVANI DAN SEL ELEKTROLISIS

A.   Sel galvani dan sel elektrolisis.
           Apa yang menyebabkan arus mengalir dalam sebuah sel galvani ?pasti harus ada sebuah selisih arus listrik, , antara dua titik yang menyebabkan electron mengalir, sama seperti selisih potensial gravitasi antara dua titik di permukaan bumi yang menyebabkan air mengalir ke bawah. Selisih potensial listrik ini, atau tegangan sel, dapat diukur dengan sebuah alat voltmeter yang diletakan di rangkaian luar. Tegangan ukur dalam sel galvani tergantung pada magnitude arus yang melalui sel, dan tegangan jatuh jika arus terlalau besar. Tegangan sel intrinsik (nilainya pada arus nol) dapat diukur dengan menempatkan sumber tegangan variable dalam rangkaian luar sedemikian rupa sehingga selisih potensialnya ∆ekstmelawan potensial instrinsik ∆ sel elektokomia. Selisih potensial netto adalah :
net=  ∆ - ∆ekst
dapat diukur dengan mengatur ∆ekst  sampai ∆net  menjadi 0, pada titik arus melalui rangkaian juga turun menjadi 0. Jika ∆ekst   dijaga sedikit dibwah∆, selisih potensial netto menjadi menjadi kecil dan fugsi sel mendekati reversible, dengan hanya arus kecil dan kecepatan reaksi yang lambat dielektroda.
Jika tegangan luar yang berlawanan dinaikan diatas selisih potensial alami sel, electron terbalik arah dan bergerak menuju elektrodatembaga, ion tembaga dalam larutan menerima electron dan mengendap sebagai logam tembaga, dan logam perak larut dan memberikan tambahan ion Ag+. Rekasi netto yang berlangsun kemudian kebalikan reaksi spontan, yaitu :
2 g(s) + Cu+ (aq)           2 Ag+ + Cu(s)
Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani( atau sel volta ). Sel seprti seperti itu mengubah energy kimia menjadi energy listrik, yang dapat digunakan untuk melakukan kerja. Sebuah sel dimana potensial luar yang berlawanan secara spontan disebut sel elektrolisis; sel seperti ini menggunakan energy listrik yag dihasilkan oleh rangkaian luar untuk melakukan reaksi kimia yang sebetulnya tidak dapat berlangsung. Jika sebuah sel diubah menjadi sebuah sel elektrolisis dengan penambahan sumber potensial luar yang berlawanan arah dengan aliran electron, juga terdapat sebuah pembalikan pada sisi anoda dan katoda.Dalam sel elektrolisis, oksidasi berlangsung di electron perak, yang karenanya menjadi aoda, dan elektroda tembaga menjadi katoda.



   B. Kegunaan reaksi redok dalam kehidupan sehari-hari.
1.1Industri pelapisan logam.
Industri pelapisan logam adalah industri pelapisan logam dengan unsurunsur lain yang meningkatkan kualitas logam tersebut. Sebagai contoh pelapisan besi dengan seng atau krom untuk menjaga besi dari perkaratan, melapisi tembaga dengan emas.
1.2. Industri pengolahan logam.
Bijih-bijih logam umumnya terdapat dalam bentuk senyawa oksida, sulfida, dan karbonat.Bijih-bijih sulfida dan karbonat diubah terlebih dahulu menjadi oksida melalui pemanggangan.Setelah itu bijih oksida direduksi menjadi logam.
          1.3.Zat pemutih.
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna benda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas.Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi.Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2).
Warna benda ditimbulkan oleh elektron yang diaktivasi oleh sinar tampak.Hilangnya warna benda disebabkan oksidator mampu menghilangkan elektron tersebut.Elektron yang dilepaskan kemudian diikat oleh oksidator.
1.4.Fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi secara alami. Fotosintesis merupakan proses yang kompleks dan melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri tertentu. Organisme ini mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet) melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula.
1.5. Pembakaran.
Pembakaran merupakan contoh reaksi redoks yang paling umum.Pada pembakaran propana (C3H8-;) di udara (mengandung O2), atom karbon teroksidasi membentuk CO2 dan atom oksigen tereduksi menjadi H2O.
1.6. Baterai Nikel Kadmium.
Baterai nikel-kadmium merupakan jenis baterai yang dapat diisi ulang seperti aki, baterai HP, dll.Anoda yang digunakan adalah kadmium, katodanya adalah nikel danelektrolitnya adalah KOH. Reaksi yang terjadi:
anoda : Cd + 2 OH-→Cd(OH)2+ 2e
katoda : NiO(OH) + H2O→Ni(OH)2+ OH-

Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,4 volt.
1.7.         Baterai alkali.
Baterai alkali hampir sama dengan bateri karbon-seng. Anoda dan katodanya sama dengan baterai karbon-seng, seng sebagai anoda dan MnO2 sebagai katoda.Perbedaannya terletak pada jenis elektrolit yang digunakan. Elektrolit pada baterai alkali adalah KOH atau NaOH. Reaksi yang terjadi adalah:
anoda: Zn + 2 OH-→ZnO + H2O + 2e
katoda: 2MnO2+ H2O + 2e-→Mn2O3+ 2OH-
Potensial sel yang dihasilkan baterai alkali 1,54 volt. Arus dan tegangan pada baterai alkali lebih stabil dibanding baterai karbon-seng.

1.8.         Baterai perak oksida.
Bentuk baterai ini kecil seperti kancing baju biasa digunakan untuk baterai arloji, kalkulator, dan alat elektronik lainnya.Anoda yang digunakan adalah seng, katodanya adalah perak oksida dan elektrolitnya adalah KOH. Reaksi yang terjadi:
anoda : Zn→Zn2++ 2 e-
katoda : Ag2O + H2O + 2e→2Ag + 2 OH-
Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,5 volt.



1.9.         Aki.
Jenis baterai yang sering digunakan pada mobil adalah baterai 12 volt timbal-asam yang biasa dinamakan Aki.Baterai ini memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri.Logam timbal dioksidasi menjadi ion Pb2+ dan melepaskan dua elektron di anoda.Pb dalam timbal (IV) oksida mendapatkan dua elektron dan membentuk ion Pb2+ di katoda.Ion Pb2+bercampur dengan ion SO42- dari asam sulfat membentuk timbal (II) sulfat pada tiap-tiap elektroda.Jadi reaksi yang terjadi ketika baterai timbal-asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada kedua elektroda.  PbO2+ Pb + 2H2SO4→2PbSO4+ 2H2O.
Reaksi yang terjadi selama penggunaan baterai timbal-asam bersifat spontan dan tidak memerlukan input energi. Reaksi sebaliknya, mengisi ulang baterai, tidak spontan karena membutuhkan input listrik dari mobil. Arus masuk ke baterai dan menyediakan energi bagi reaksi di mana timbal sulfat dan air diubah menjadi timbal(IV) oksida, logam timbal dan asam sulfat.
2PbSO4+ 2H2O→PbO2+ Pb + 2H2SO4

1.10.    Baterai karbon-seng.
Kalau memasukkan dua atau lebih baterai dalam senter, artinya anda menghubungkannya secara seri. Baterai harus diletakkan secara benar sehingga memungkinkan elektron mengalir melalui kedua sel. Baterai yang relatif murah ini iadalah sel galvani karbon-seng, dan terdapat beberapa jenis, termasuk standar dan alkaline. Jenis ini sering juga disebut sel kering karena tidak terdapat larutan elektrolit, yang menggantikannya adalah pasta semi padat.Pasta mangan(IV) oksida (MnO2) berfungsi sebagai katoda. Amonium klorida(NH4Cl) dan seng klorida (ZnCl2) berfungsi sebagai elektrolit. Seng pada lapisan luar berfungsi sebagai anoda. Reaksi yang terjadi :
anoda : Zn→Zn2++ 2 e-
katoda : 2MnO2+ H2O + 2e-→Mn2O3+ 2OH-
Dengan menambahkan kedua setengah reaksi akan membentuk reaksi redoks utama yang terjadi dalam sel kering karbon-seng.
Zn + 2MnO2+ H2O→Zn2++ Mn2O3+ 2OH-

Baterai ini menghasilkan potensial sel sebesar 1,5 volt. baterai ini bias digunakan untuk menyalakan peralatan seperti senter, radio, CD player, mainan, jam dan lain sebagainya.

1.11.    Redoks dalam Fotografi.
Film fotografi dibuat dari plastik yang dilapisi gelatin yang mengandung milyaran butiran AgBr, yang peka terhadap cahaya.
.-Ketika cahaya mengenai butiran-butiran AgBr, terjadilah reaksi redoks
.-Sehingga ion Ag+ tereduksi menjadi logamnya, dan ion Br- menjadi gas Bromin

1.12.    Pernapasan sel.
contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O
1.13.    Reaksi dalam sel bahan bakar
2H2+4OH-→4H2O+4e
O2(g)+2H2O+4e-→4OH-
Reaksi total
2H2(g)+O2(g)→2H2O(l)
1.14.    Las karbits.
Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah:
CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca(OH)2
Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349 ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam pengelasan.
1.15.    Pada perkaratan besi.
 Pada peristiwa perkaratan (korosi), logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3 .xH2O => berwarna coklat-merah.Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu. 
Dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) -----> Fe2+(aq) +2e .............. E=+0,44V
O2(g) + 2H2O(l) +4e --------> 4OH- ....... E=+0,40V

Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 .xH2O, yaitu karat besi.
1.16.    Pengolahan Air Kotor (SEWAGE).
=>pengolahan air kotor ada 3 tahap : tahap primer, sekunder, dan tersier. Saya akan menyingkat tahap ini satu persatu:
a) Tahap Primer.
=>untuk memisahkan sampah yang tidak larut air, yang dilakukan dengan penyaringan dan pengendapan.
b) Tahap Sekunder.
      =>untuk menghilangkan BOD dengan jalan mengOKSIDASInya.

      c) Tahap Tersier
      =>untuk menghilangkan sampah yang masih terdapat.
Lumpur aktif merupakan Lumpur yang kaya dengan bakteri yang dapat menguraikan limbah organic yang dapar mengalami biodegradasi.Bakteri aerob mengubah sampah organic menjadi biomassa dan CO2, N menjadi ammonium dan nitrat, P menjadi fosfat.

1.17.    Penyapuhan emas.
Dalam proses penyepuhan dengan emas reaksi yang terjadi adalah reduksi ion-ion emas menjadi logamnya,
Au+ + e- -> Au atau Au3+ + 3e- -> Au2.
1.18.    Peleburan biji logam.
Untuk besi, reaksi totalnya adalah

2Fe2O3 + 3C -> 4Fe + 3CO2 Fe2O3
adalah bijih besi (hematit) dengan kokas (karbon/C) sebagai reduktor.

1.19.    Dalam sistem biosensor.
Sistem biosensor berupa alat pengukur kadar gula dan kolesterol berbasis enzim didalam tanah untuk keperluan medis yang menggunakan teknologi film tebal(thick film). Alat Pengukur kadar gula dan kolesterol dalam darah bekerja menggunakan prinsip elektrokimia amperometrik. Prinsip kerja deteksi dari alat ini didasari pada reaksi yang terjadi antara enzim glucose oxidase dan cholesterol oxidase dengan sample darah yang diukur. Proses reaksi kimiawi ini menghasilkan aliran arus listrik yang kemudian diproses oleh signal conditioning dan data akusisi. Hasil proses ini merupakan besar kadar gula dan kolesterol didalam darah. Peralatan ini bersifat portable, kompak dan berdaya rendah

1.20.    Pengolahan Alumunium.
Zaman dahulu kala, Alumunium termasuk logam yang harganya mahal dipasaran. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang sedikit di alam dan cara mendapatannya yang cukup sulit. Cara memperolehnya dengan cara elektrolisis tidak berhasil karena apabila larutan garam alumunium dihidrolisis, air lebih mudah direduksi daripada Ion Alumunium. Hal ini menyebabkan gas Hidrogen yang terbentuk di anoda dan bukannya Alumunium. Elektrolisis leburan Alumunium juga tidak berhasil karena 2 hal : Larutan tidak berbentuk ion dan senyawanya mudah menguap apabila bersuhu tinggi. Elektrolisis oksidanya juga tidak praktis karena titik lelehnya yang tinggi yang mencapai 2000 derajat celsius.Pada tahun 1886, Charles Hall dari Oberlin College menemukan cara yang dapat digunakan untuk mengelektrolisis Alumunium Oksida dengan menggunakan Al2O3 dengan Kriolit Na3AlF3. Penambahan Kriolit ke dalam Al2O3 menurunkan temperatur campuran hingga 1000 derajat celcius, sehingga elektrolisi dapat dilaksanakan.Bejana yang menampung campuran alumunium terbuat dari besi yang dilapisi beton yang bertindak sebagai katoda dan batang karbon yang berfungsi sebagai Anoda.

1.21.    Pengolahan Magnesium.
Magnesium merupakan logam yang penting karena sangat ringan.Magnesium dijumpai berlimpah dalam air laut. Ion magnesium diendapkan dari air laut sebagai hodroksida, kemudian Mg(OH)2diubah menjadi kloridanya dengan caramereduksinya dengan asam klorida. setelah airnya menguap, MgCl2dilelehkan          dandielektrolisis.Magnesium dihasilkan di katoda dan Klor di Anoda.








BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan.
           Dari kesimpulan di atas bahwa  reaksi redok atau kepanjangan dari reduksi dan oksidasi. Reduksi adalah penangkapan electron dan oksidator adalah pelepasan electron, Penambahan muatan negatif dan Penurunan bilangan oksidasi.
           OKSIDATOR : Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi zat, tersebut mengalami reaksi reduksi (penurunan bilok).
Ciri-ciri oksidator:
§  Memiliki bilok tinggi.
§  Dalam bentuk molekul maupun ion mudah mengikat electron.
§  Dalam sistim periodik unsur ada di sebelah kanan.
REDUKTOR : zat yang mudah mereduksi zat lain,tetapi zat itu sendiri mengalami oksidasi (pening katan bilok)
Ciri-ciri reduktor :
§  Memiliki bilok rendah
§  Dalam bentuk molekul maupun ion mudah melepaskan elektron
§  Dalam sistim periodik unsur, terletak di golongan : I, II, III,VI dan VII.
B.   Pesan dan Saran.
You will never find a change in the future if you do not change your habits. The future is the result that you get from a habit in your daily life.”
Anda tidak akan pernah menemukan perubahan dalam sebuah masa depan apabila anda tidak mengubah kebiasaan anda. Masa depan merupakan hasil yang anda dapatkan dari kebiasaan yang anda lakukan setiap hari.














Daptar pustaka
Raymond chang, edisi ke 3, jilid 2, hal : 193-219.






Comments

  1. How to Make Money On Online Casinos
    Making Money When Betting Online · Betting on Horse Racing · Making Sports Betting · หารายได้เสริม Casino · Casino Games · Games. · Sports Betting. · Casino

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulis pesan anda

Popular posts from this blog

PROPOSAL PENDIRIAN USAHA BENGKEL MOTOR SERVICE & RACING

Laporan Praktek Pengecatan

SOAL UJIAN SEKOLAH SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA